Tuesday, April 28, 2009

Patah Sayap Rajawali

Tertumpul fikiran ini melayang tiada penghujungnya... Mana hilangnya tajam yang dulu bisa memutus menyimpul apa jua kadar. Hidup ini ku sangkal mana akhirnya, ku dangkal mana ceteknya.. Meluru bagai hidupnya peluru, merobek bagai tajamnya paruh helang..

Tiba-tiba keserabutan ini tidak dapat ku rungkaikan. Bagaimana mahu ku hadapi subuh esoknya, macam mana mahu ku langkah hari besoknya dan apa lagi bisikan iblis mahu ku dengar.. Panjang akal ku bukan bisik hati ku, licik fikiran ku bukan bisik iman ku, gerak perbuatan ku bukan panduan benar tulus.. aku terpesong..

Mahu ku pulang ke gagang berseri, tapi apa ada nakhoda yang menanti membimbing ku semula.. Mahu ku kembali mendakap sinar iman... Tapi apa ada yang mahu menerima.. Jauh ku pergi membawa hati yang berbolak-balik.. Patah sayap rajawali, tak mampu jua ku bertongkat ke sana..

Friday, April 24, 2009

Aku..

Aku...
sepi...
sunyi...
sendiri...
menyusuri hati gundah,
dipenuhi lautan air mata,
yang tiada bertepi,
yang tidak berpelabuhan.

Aku...
sedih...
merintih...
menangis...
jiwa yang tertekan,
ditenggelami hujan batu,
yang menimpa derita,
yang tak terperi sakitnya.

Aku...
tersepit...
diapit...
dicubit...
kata menusuk cuping pendengaran,
menyeksa batin kian terguris,
yang bertambah lukanya,
yang semakin dalam hirisannya.

Aku...
yang kian terdampar di dasar luka,
yang kian hanyut dibayangi kelam,
tanpa cahaya...



- Nukilan Akish @ M.Balkis -

Thursday, April 23, 2009

Kerna.. Ku Sayang Kamu..

Karena Ku Sayang Kamu (KKSK) - Dygta

seandainya kau ada di sini denganku
mungkin ku tak sendiri
bayanganmu yg selalu menemaniku
hiasi malam sepiku
ku ingin bersama dirimu

ku tak akan pernah berpaling darimu
walau kini kau jauh dariku
kan slalu kunanti
kerna ku sayang kamu

hati ini selalu memanggil namamu
dengarlah melatiku
ku berjanji hanyalah untukmu cintaku
takkan pernah ada yg lain

adakah rindu di hatimu
seperti rindu yg ku rasa
sanggupkah ku terus terlena
tanpamu di sisiku
ku kan selalu menantimu

Wednesday, April 8, 2009

Monolog Salah Noraini..

Dulu Melaka bukan apa-apa..
Aku pernah ke Melaka..
Tapi semalam aku benci Melaka..
... Bukan salah ku membenci Melaka..
... Salah Noraini... Salah Noraini..

Dulu aku suka Jawa..
Aku memuja mereka yang Jawa..
Tapi hari ini aku benci Jawa..
... Bukan salah ku membenci Jawa..
... Salah Noraini.. Salah Noraini..

Malang sungguh jika kau dari Melaka..
Malang sungguh jika kau berdarah Jawa..
Malang kau terpaksa menerima kebencian itu..
... Bukan salah mu kebencian itu..
... Salah Noraini.. Salah Noraini..

Kalau ada putik cinta dari Melaka..
Kalau ada puteh kaseh dari Jawa..
Maaf ku ucap hasrat tergantung..
... Bukan salah mu, itu tak tercapai..
... Salah Noraini.. Salah Noraini..

Monday, April 6, 2009

Monolog: Salah Noraini..

preview tajuk je dulu, nanti siap aku post. huhu, ya.. itu semua salah Noraini.. bukan salah aku.. salah Noraini.. salah Noraini..

Thursday, April 2, 2009

Kata 'Chenta'

Kalau dicerakin kata bistari entri cinta, pasti ampuh ceraian dan juzuknya. Tapi manusia bisa terpana dan terkeliru antara kebenaran, keperluan dan suara hati angkara provokasi atau jolokan sekeliling. Kadang pilihan jasadnya tak seiring hatinya.. Lantas mana datang dahulu? Perasaan kasih dan sayang atau perasaan rasa selamat...

Aku yakin kalau dikumpul nilaian kata hakiki, ramai yang terkejut kebenaran nyata. Ramai yang sedar tapi tidak mengeyakan, ramai yang bertutur.. "ahh cinta boleh dipupuk..". Benar sekali bagi ku, tapi bagaimana bisa dipupuk kalau tiada noktah bidayahnya? Bagaimana mahu dimekar kalau tak ada putik bunganya?

Ke mana hala tuju ikatan rasa kasih? Pujangga berbahasa memberi untaian nasihat yang bisa disimpulkan;
- cari dulu noktah bidayah kasihnya
- nilai dahulu akhir nihayah jalannya
- introspeksi awal tulus hati sendiri
- projeksi bakal nostalgia
- jelaskan kalbu sendiri apa kepinginnya

Tapi pujangga berbahasa nilai skema. Punya estetika yang kalau dinukilkan tak terpancar praktikalnya. Redahlah jalan langkah mu, belasahlah kata hati mu, jangan banyak berfikir kerana semua dirancang tak pasti berlaku, tapi yang sedia dirancang oleh Pencipta pasti terencana.


Muaz Hadi